Cara Menyiasati Kanker? - Demi meningkatkan kepedulian terhadap kanker, Badan Pengembangan dan
Penelitian Kesehatan (Balitbangkes) meluruskan semua hal mengenai
kanker. Mulai dari penyebab, pencegahan hingga bagaimana mengatasinya.
Disampaikan Kepala Balitbangkes Prof Tjandra Yoga Aditama, kanker
berkembang dari satu sel tunggal yang terjadi sebagai akibat dari
interaksi antara faktor genetik seseorang dengan tiga faktor eksternal,
yaitu :
• karsinogen fisik (radiasi ultraviolet dan proses ionisasi).
• karsinogen kimia (asbestos, komponen asap rokok, aflatoksin yang
ada di makanan, arsen yang
merupakan kontaminan air), 3. karsinogen
biologi (infeksi virus, bakteri dan parasit).
Sejak tahun 2005, setiap tanggal 4 Februari tiap tahunnya diperingati
sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Peringatan yang
dimotori oleh International Union Against Cancer (UICC, konsorsium
global beranggotakan lebih dari 280 organisasi anti-kanker di 90 negara)
ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pada kanker, dan
meningkatkan langkah pencegahan, deteksi dini, maupun pengobatannya.
Hari Kanker Sedunia tahun ini mengangkat tema kanker bukan diluar
kemampuan kita bertujuan untuk membangun kesadaran dan kepedulian
masyarakat bahwa kanker saat ini bukanlah sesuatu yang di luar kemampuan
kita.
Ada hal yang dapat kita lakukan untuk dapat terhindar dan bersahabat dengan kanker yaitu :
• Hidup sehat untuk hindari kanker
• Lakukan deteksi dini
• Pengobatan atau tatalaksana untuk semua pasien kanker
• Meningkatkan kualitas hidup
Dengan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu kanker, kemungkinan
terserang oleh penyakit ini bisa diperkecil. Jika sudah mengidap
kanker, pengobatan dan tatalaksana yang tepat dapat meningkatkan
kualitas hidup penderita.
Saat ini penyakit kanker masih menjadi permasalahan yang serius di
seluruh dunia, baik di negara-negara yang sudah maju, terlebih lagi pada
negara-negara yang masih berkembang.
Tjandra mengungkapkan, data terakhir yang dikeluarkan oleh WHO pada
tahun 2004, penyakit kanker menduduki urutan pertama sebagai penyebab
kematian dengan jumlah kematian mencapai 7,4 juta jiwa atau 13 persen
dari total kematian. Dari jumlah tersebut, dua pertiga penyakit ini
terjadi di Negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia.
Sedangkan menurut laporan World Cancer 2014 International Agency for
Research on Cancer (IARC) di WHO, pada 2012 ada sekitar 14 juta kasus
baru kanker terjadi. Yang paling umum adalah 13 persen kanker paru, 11,9
persen payudara, dan 9 persen tumor usus.
Kanker paru-paru merupakan penyebab yang paling umum dari kematian
dengan perkiraan 8,2 juta kematian. Menurut IARC, sekitar 70 persen
kematian kanker terjadi di Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Selatan.
Diantara jumlah kematian tersebut kanker paru, lambung, hati, kanker
kolon, dan kanker payudara menduduki urutan teratas, katanya melalui
pesan elektronik yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/2/2015).
Jika dilihat dari jenis kelamin pada pria jenis kanker yang
frekuensinya paling tinggi adalah kanker paru-paru, hati, colorectal,
esofagus, dan prostat, sedangkan pada wanita kanker payudara, paru-paru,
lambung, colorectal dan kanker serviks.
Berdasarkan penelitian, sebenarnya 30% dari kematian yang disebabkan
oleh penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan pengobatan dan perawatan
yang tepat. Jumlah penderita kanker diperkirakan akan terus meningkat
dari tahun ke tahun dengan perkiraan jumlah mencapai 12 juta jiwa pada
tahun 2030 WHO juga menyebutkan setiap tahun ada 6,25 juta orang baru
yang yang menderita kanker, ungkapnya.
Dari data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, jumlah populasi yang menderita tumor atau
kanker sekitar 6 persen dari total penduduk. Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2013 prevalensi tumor atau kanker di Indonesia yaitu
1,4 per 1.000 penduduk. Dari riset juga diketahui bahwa kanker menduduki
urutan ketujuh sebagai penyebab kematian akibat penyakit di Indonesia
setelah stroke, tuberculosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan
diabetes mellitus.
Pencegahan
Menurut studi yang dilakukan oleh international cancer
collaboratories, lebih dari 30 persen kasus kanker yang terjadi saat ini
dapat dicegah dengan memodifikasi atau menghindari faktor-faktor
resikonya, seperti kebiasaan merokok, perilaku seksual tidak tepat, dan
lainnya.
Selain menghindari faktor-faktor resiko tersebut, langkah pencegahan
lain yang bisa dilakukan adalah vaksinasi terhadap virus HPV dan
hepatitis B, mengurangi pemaparan terhadap sinar matahari dan yang tidak
kalah pentingnya adalah melakukan deteksi dini terhadap kanker.
Pengobatan
Pengobatan kanker dapat meliputi pembedahan , radioterapi, kemoterapi
dan pendekatan lain. Proses pengobatan kanker sendiri memakan waktu
yang tidak sebentar. Biasanya terdiri dari beberapa siklus yang harus
dilalui oleh pasien. Di sini akan timbul lagi masalah tentang kepatuhan
pasien dalam mengikuti proses terapi.
Keberhasilan proses penyembuhan sangat ditunjang oleh :
• Seberapa cepat penyakit ini terdeteksi. Semakin cepat kanker
terdeteksi (tahap awal) semakin tinggi tingkat keberhasilan untuk
mencapai kesembuhan. Proses perkembangannya kanker dibagi dalam empat
tahap atau stadium.
Stadium I adalah fase dimana kanker masih terlokalisasi pada satu
bagian tubuh, misalnya pada satu titik di payudara, paru, dan lain-lain.
Pada stadium II kanker sudah mulai berkembang pada bagian tubuh tersebut menjadi lebih luas.
Stadium III perkembangannya lebih hebat lagi. Stadium II dan III proses perkembangannya masih di satu organ tubuh.
Stadium IV merupakan fase yang sangat ditakuti dimana kanker sudah
menyebar atau dalam istilah kesehatan mengalami metastase ke
organ-oragan tubuh lainnya.
Pada fase terakhir ini proses kesembuhan menjadi sangat sulit.
Biasanya upaya pengobatan ditujukan untuk mengurangi tingkat kesakitan
saja atau meningkatkan kualitas hidup pasien. Banyak pasien yang datang
ke rumah sakit sudah memasuki tahap akhir dari penyakit ini.
• Sejauh mana kepatuhan pasien dalam menjalani proses terapi atau
pengobatan. Kepatuhan disini meliputi ketaatan untuk mengikuti jadwal
terapi yang biasanya sudah ditetapkan sesuai dengan protokol pengobatan
yang dipilih.
Protokol pengobatan ini dapat terdiri dari satu atau beberapa jenis
pengobatan, tergantung dari protokol yang dipilih. Sel-sel kanker
adalah sel yang sangat cepat mengalami perkembangan jauh melebihi
sel-sel tubuh yang normal. Jika proses pengobatannya tidak tuntas,
sel-sel tersebut bisa berkembang lagi menjadi lebih banyak.
Sumbernya Dari : http://doktersehat.com/cara-menyiasati-kanker/
Info Wanita's Admin
We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
Popular Posts
-
Manfaat Minyak Wijen Untuk Wanita Hamil - Dalam artikel ini kami akan membahas informasi tentang salah satu minyak nabati yang sangat be...
-
Berita Islami Masa Kini Terbaru 2015 | Inilah Wanita IDAMAN Para Lelaki (Pria)
-
Aksi ASI, Wahana Visi Indonesia Dukung Ibu Bekerja Menyusui - Air Susu Ibu (ASI) merupakan komponen penting bagi tumbuh kembang anak. S...
-
Manfaat Tidur Di Lantai - Tidur adalah salah satu kebutuhan pokok manusia bahkan semua makhluk hidup butuh tidur. Selain tidur di kasur...
-
Cara Supaya Tidak Loyo Saat Berhubungan Seks - Terlalu cepat keluar seperma, penitrasi (memasukkan penis kevagina) hannya mampu lima men...
-
Ingin Rasakan Orgasme Dahsyat dan Lebih Kuat? Ikuti Tips Ini - Setiap melakukan hubungan seks dengan suami, tentu klimaks atau orgasme y...
-
Langkah Pertolongan Pertama Mimisan Pada Ibu Hamil - Saat tiba-tiba ada darah yang mengalir keluar dari dalam hidung alias mimisan, wajar...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar